Electric cars and clean energy work well together for a future that lasts. Electric cars are good, but they only help the earth if they use clean power. Indonesia could do much better but isn't there yet. Laws and funds should go to clean charging places. The future of clean travel needs these things together: electric cars alone aren't enough. Make clean energy, systems, and rules go faster. If the government, businesses, and people agree, green electric cars will happen and help our world. To understand better, let's see what other countries do. In Norway, almost all electric cars use power from water, so they don't pollute as much as gas cars. This shows how using clean energy can greatly change how electric cars help. In China, which makes the most electric cars, the government is making charging stations that use sun and wind power, so they don't need coal as much. In Indonesia, it's also hard because things cost a lot and people don't know much. Many still worry about how far electric cars can go or how much they cost at first. But, teaching people and giving discounts can make things go faster. Also, world problems like nickel prices changing can hurt battery making, so getting materials from different places is important. Looking at money, this change can make new jobs. Clean energy and electric car companies may make millions of jobs around the world. In Indonesia, building battery factories in Morowali could be a good example, with money helping the local economy grow. New technology is also getting better quickly. Safer and longer-lasting batteries are being made, which can help the earth more. Wireless charging and using smart grids can help manage energy better. Lastly, what people do is very important. Teaching about the good things of clean energy and electric cars can change how people act, like using electric buses or bikes. By working with the world, Indonesia can learn from richer countries to make this change faster. If we try hard, a green travel future can happen and become normal for a better world.

Mobil listrik dan energi ramah lingkungan bekerja sama dengan baik demi masa depan yang langgeng. Mobil listrik memang bagus, tapi hanya membantu bumi jika menggunakan tenaga yang ramah lingkungan. Indonesia bisa melakukan yang lebih baik, namun belum mencapai tujuan tersebut. Hukum dan dana harus disalurkan ke tempat-tempat pengisian yang bersih. Masa depan perjalanan yang ramah lingkungan memerlukan hal-hal berikut: mobil listrik saja tidak cukup. Membuat energi, sistem, dan peraturan yang ramah lingkungan berjalan lebih cepat. Jika pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sepakat, mobil listrik ramah lingkungan akan terwujud dan membantu dunia. Untuk lebih memahaminya, mari kita lihat apa yang dilakukan negara lain. Di Norwegia, hampir semua mobil listrik menggunakan tenaga dari air, sehingga tidak menimbulkan polusi sebanyak mobil berbahan bakar bensin. Hal ini menunjukkan bagaimana penggunaan energi ramah lingkungan dapat mengubah cara mobil listrik membantu. Di Tiongkok, negara yang paling banyak memproduksi mobil listrik, pemerintah membuat stasiun pengisian daya yang menggunakan tenaga matahari dan angin, sehingga tidak terlalu membutuhkan batu bara. Kalau di Indonesia juga susah karena biayanya mahal dan masyarakatnya tidak tahu banyak. Banyak yang masih khawatir tentang sejauh mana mobil listrik dapat melaju atau berapa biayanya pada awalnya. Namun, mengajari orang-orang dan memberikan diskon bisa membuat segalanya berjalan lebih cepat. Selain itu, permasalahan dunia seperti perubahan harga nikel dapat merugikan pembuatan baterai, sehingga mendapatkan bahan dari berbagai tempat merupakan hal yang penting. Dari segi uang, perubahan ini bisa menciptakan lapangan kerja baru. Perusahaan energi bersih dan mobil listrik dapat menciptakan jutaan lapangan kerja di seluruh dunia.Di Indonesia, pembangunan pabrik baterai di Morowali bisa menjadi contoh yang baik, karena dana tersebut dapat membantu pertumbuhan perekonomian lokal. Teknologi baru juga menjadi lebih baik dengan cepat. Baterai yang lebih aman dan tahan lama sedang dibuat, sehingga dapat lebih membantu bumi. Pengisian daya nirkabel dan penggunaan jaringan pintar dapat membantu mengelola energi dengan lebih baik. Terakhir, apa yang dilakukan orang sangatlah penting. Mengajarkan manfaat energi ramah lingkungan dan mobil listrik dapat mengubah cara masyarakat bertindak, misalnya menggunakan bus atau sepeda listrik. Dengan bekerja sama dengan dunia, Indonesia dapat belajar dari negara-negara kaya untuk mempercepat perubahan ini. Jika kita berusaha keras, masa depan perjalanan ramah lingkungan dapat terwujud dan menjadi hal yang normal bagi dunia yang lebih baik.